Program studi Sarjana Farmasi STTIF Bogor menerima kunjungan Virtual dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Pasca Akreditasi pada hari Selasa 24 September 2025. Kegiatan ini dilakukan dengan metode tatap muka online (visitasi secara virtual) melalui media zoom meeting dengan Assesor LAM-PTKes Bapak Dr. apt. Iskandarsyah, M.Si. Monev pasca akreditasi dibuka Ketua STTIF Bogor, Ibu apt. Siti Mariam, M.Farm yang dilanjutkan paparan mengenai tindak lanjut rekomendasi pasca akreditasi program studi Sarjana Farmasi yang disampaikan oleh Kepala Program Studi Sarjana Farmasi, Ibu apt. Eem Masaenah, M. Si. Selanjutnya Asesor melakukan konfirmasi setiap kriteria melalui bukti dan dokumen yang telah disiapkan. Secara keseluruhan kegiatan Monev ini berjalan lancar.
Kegiatan Monev Pasca akreditasi ini bertujuan untuk memonitoring tindak lanjut rekomendasi asesor dalam asesmen lapangan sebelumnya pada tahun 2022. Melalui monitoring dan evaluasi pasca akreditasi dapat diketahui terjaminnya mutu sesuai dengan peringkat akreditasinya dan program studi mampu melaksanakan rekomendasi pembinaan atau umpan balik yang diberikan setelah asesmen dilaksanakan oleh tim asesor. Monev pasca akreditasi dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya menciptakan budaya perbaikan mutu berkelanjutan pada program studi selama dalam status terakreditasi sesuai peringkatnya. Sehingga ke depannya program studi Sarjana Farmasi dapat dan akan mengajukan Re-Akreditasi untuk hasil yang lebih baik demi mewujudkan Budaya Peningkatan Mutu Berkelanjutan (Culture of Continous Quality Improvement).
STTIF Bogor telah menyelenggarakan kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) yang berlangsung pada tanggal 23 Juli hingga 27 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola universitas dalam mendukung visi dan misi lembaga, khususnya melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Ketua STTIF Bogor, apt. Siti Mariam, M.Farm, menyampaikan bahwa audit ini diharapkan dapat menjadi ruang refleksi sekaligus peluang perbaikan dalam pengelolaan STTIF Bogor ke depan. “Sebagai Ketua Sekolah Tinggi, saya menyambut baik pelaksanaan kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) yang merupakan bagian penting dari siklus penjaminan mutu di lingkungan institusi kita. Saya berharap AMI dapat menjadi instrumen evaluasi yang objektif dan menyeluruh terhadap kinerja setiap unit kerja, baik dalam aspek akademik, tata kelola, maupun layanan pendukung,” ungkapnya.
Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI), Sitaresmi Yuningtyas, M.Si, yang juga bertindak sebagai Ketua Penyelenggara AMI. Beliau menjelaskan bahwa proses audit kali ini meliputi proses desk evaluation dan audit lapangan (visitasi) yang melibatkan 15 auditor yang telah diangkat oleh Ketua STTIF Bogor. Para auditor bertugas untuk menilai dan mengevaluasi berbagai program dan kegiatan di lingkup akademik dan non-akademik guna memberikan rekomendasi yang konstruktif.
“Audit ini diharapkan mampu mengidentifikasi kelemahan serta menggali peluang perbaikan yang konstruktif, guna mendorong terciptanya budaya mutu yang berkelanjutan. Hasil dari audit ini juga akan menjadi dasar pengambilan keputusan berbasis data dan mendukung proses persiapan akreditasi, sekaligus memperkuat akuntabilitas serta transparansi seluruh unsur di lingkungan kampus,” ujar Kepala LPMI.
Kegiatan AMI yang berlangsung selama satu bulan ini juga menjadi bagian dari komitmen STTIF Bogor untuk terus menjaga standar kualitas pendidikan, pelayanan, dan tata kelola. Dengan adanya hasil temuan dari audit ini, pihak perguruan tinggi akan memiliki data dan rekomendasi yang relevan untuk dijadikan panduan dalam merencanakan berbagai langkah perbaikan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Audit Mutu Internal ini sekaligus menjadi momentum penting bagi STTIF Bogor untuk mengevaluasi sistem yang ada serta berupaya melakukan penyempurnaan di berbagai lini demi mencapai visi dan misi STTIF Bogor dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi menyelenggarakan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 tanggal 7 - 9 Agustus 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), ITB, Bandung. Mengusung unsur tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan & Pemerataan Ekonomi”, yang selaras dengan arahan Bapak Presiden untuk menempatkan sains dan teknologi sebagai fondasi dalam transformasi ekonomi nasional. KSTI 2025 diposisikan sebagai momentum strategis untuk merumuskan peta jalan riset nasional guna mendukung delapan sektor industri prioritas, sekaligus memastikan integrasi sains dan teknologi ke dalam kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Dalam acara KSTI 2025, STTIF Bogor mendapat undangan oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pegembangan untuk dapat hadir dalam acara. Dosen yang menghadiri acara ini yaitu Bapak Harry Noviardi, M.Si, Ibu apt. Eem Masaenah, M.Si, dan Abdul Aziz Setiawan, M.Si
KSTI 2025 menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan industri nasional yang berbasis sains, riset, dan inovasi teknologi. Adapun agenda KSTI 2025 meliputi pidato Presiden Republik Indonesia yang akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 ilmuwan terkemuka Indonesia, kuliah umum oleh peraih Nobel, keynote speech dari beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, ilmuwan dunia, diskusi panel Direktur Utama BUMN, diskusi lintas sektor bersama pemangku kepentingan pentahelix, temu bisnis, serta pameran riset unggulan dari perguruan tinggi dan industri.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., menjelaskan bahwa KSTI 2025 merupakan ruang strategis yang mempertemukan kekuatan riset dan daya cipta industri dengan arah kebijakan negara, sebagai wujud tekad bersama menjadikan sains dan teknologi sebagai senjata perjuangan bangsa.
“KSTI merupakan ruang strategis untuk mempertemukan kekuatan ilmu pengetahuan, riset inovasi, dan daya cipta industri, dan juga ketegasan arah kebijakan negara. Sebagai wujud tekad kita bersama menjadikan sains dan teknologi sebagai salah satu senjata perjuangan bangsa,” ucapnya.
Melalui konvensi ini, Kemdiktisaintek berharap dapat memperkuat sinergi antara kebijakan pendidikan tinggi, riset, dan pengembangan industri dalam membentuk SDM unggul serta memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di panggung global.
Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Sekolah Tinggi Teknologi Industri Dan Farmasi (STTIF) Bogor membuka pendaftaran untuk angkatan pertama tahun akademik ganjil 2025/2026. Pendaftaran dibuka secara online mulai tanggal 1 Agustus 2025 - 14 Agustus 2025 di Website https://pmb.sttif.ac.id.
Hal ini sesuai dengan surat keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 596/B/0/2025 tentang Izin Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Program Profesi pada Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor.
Program ini menjadi peluang bagi seluruh lulusan Sarjana Farmasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang profesi dan meraih gelar Apoteker (apt) secara resmi, profesional, dan berintegritas.
PSPPA STTIF Bogor mempunyai tujuan menghasilkan apoteker yang kompeten dalam melaksanakan praktek kefarmasian baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di industri, berjiwa entrepreneur dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian, dapat memanfaatkan teknologi digital dalam praktek kefarmasian, mahasiswa dapat melaksanakan tridharma perguruan tinggi di wahana praktek kerja, dan meningkatkan kompetensi SDM dosen dan tenaga kependidikan.
Menurut Ketua STTIF Bogor hadirnya program studi pendidikan profesi apoteker semakin melengkapi pendidikan farmasi yang ada di kampus STTIF Bogor. Hal ini sejalan dengan komitmen STTIF untuk dapat menghasilkan lulusan profesional dan kompeten di bidang ilmu khususnya bidang farmasi.
Dalam poses pembelajaran mahasiswa akan menjalani pembelajaran teori, praktik laboratorium, dan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di rumah sakit, apotek, puskesmas, industri farmasi, serta PBF. Program ini juga didukung oleh dosen berpengalaman dari kalangan S2 dan S3.
STTIF Bogor mengundang seluruh calon mahasiswa/I untuk bergabung dan melanjutkan pendidikan di program studi apoteker. Program ini memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa/i untuk mengembangkan karier di bidang kesehatan sebagai apoteker profesional.
Tahapan Pendaftaran dan Seleksi:
- Pendaftaran Online: 1 - 14 Agustus 2025
- Seleksi Tes CBT (Luring): 15 - 16 Agustus 2025
- Selekdi Wawancara: 18 - 20 Agustus 2025
- Pengumuman Hasil Akhir: 26 Agustus 2025
- Daftar Ulang: 27 Agustus - 6 September 2025
Rincian Biaya Studi:
- Pendaftaran : Rp 500.000,-
- Semester 1: Rp 21.500.000 (Alumni) / Rp 27.500.000 (Non-Alumni)
- Semester 2: Rp 21.500.000 (Alumni) / Rp 27.500.000 (Non-Alumni)
*Biaya diatas belum termasuk Biaya UKAI, Biaya Sertifikat Kompetensi, Biaya Pengenalan Organisasi dan Pembinaan Calon Anggota (POPCA), Iuran Anggota IAI Tahun pertama, Biaya Jas Apoteker, Biaya Sumpah Profesi Apoteker dan Biaya Wisuda.
Berkas Pendaftaran:
- Scan ijazah dan transkrip nilai S1 (Bagi pendaftar lulusan STTIF yang belum memiliki ijazah dapat melampirkan SKL dan bukti pendaftaran wisuda)
- Scan surat keterangan sehat jasmani dan surat keterangan bebas narkoba (Bagi domisili Bogor disarankan di RS Bhayangkara Bogor, selain domisili Bogor di RSUD setempat)
- Scan Kartu Tanda Penduduk/KTP/Identitas
- Pas foto terbaru (Background berwarna merah)
Informasi lebih lanjut dan bantuan dapat diperoleh melalui Nomor WhatsApp kami 0815-8662-3928 (Admin STTIF Bogor). Mari bergabung di STTIF Bogor, membangun masa depan bersama sebagai apoteker yang profesional!
Semoga dengan hadirnya pendidikan profesi apoteker di STTIF Bogor, diharapkan semakin banyak apoteker profesional yang lahir dari Bogor, yang nantinya akan siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Sejumlah mahasiswa Program Studi S1 Farmasi mengikuti kegiatan Yudisium Tahun Akademik 2024/2025 di Kampus STTIF Bogor pada Senin, 30 Juni 2024. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Ibu apt. Siti Mariam, M.Farm selaku Ketua STTIF Bogor, Sambutan dari Bapak Nanang Hermawan, S.T, M.KM selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik sekaligus membacakan Surat Keterangan Yudisium, dan Sambutan dari Ibu apt. Eem Masaenah, M.Si.
Sebanyak 25 mahasiswa dinyatakan Lulus dari Program Studi S1 Farmasi Tahun Akademik 2024/2025. Terdapat tiga mahasiswa terbaik dari Program Studi S1 Farmasi. Terbaik satu diraih Wisnu Wijaya dengan IPK 3,90. Terbaik kedua, Haiva Wahyu dengan IPK 3,83 dan terbaik ketiga diraih oleh Rihadatul Ayis Rahma dengan IPK 3,75.
Salah satu peserta yudisium, Wisnu Wijaya, memiliki kesempatan untuk menyampaikan pesan dan kesannya selama menjadi mahasiswa STTIF Bogor.
“Hari ini merupakan hari yang sangat berarti bagi kami semua, para sarjana Farmasi. Setelah melalui perjalanan panjang, dipenuhi tantangan, kerja keras, dan pengorbanan, akhirnya kami sampai di momen penting ini. ” katanya di depan para peserta yudisium.
Selanjutnya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para dosen yang telah sabar membimbing, memberikan ilmu, dan menginspirasi.
“Kami menyadari, keberhasilan ini tidak dapat kami raih sendiri. Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para dosen dan pembimbing kami yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dan teladan yang luar biasa. Tanpa dedikasi mereka, kami tidak akan berada di titik ini.,” kata Wisnu Wijaya.
“Kami memohon doa dan dukungan dari semua pihak, agar kami mampu menjaga profesi ini dengan penuh komitmen dan tanggung jawab, memberikan pelayanan terbaik, dan berkontribusi positif dalam dunia kefarmasian dan kesehatan masyarakat.” ungkapnya
Dengan berakhirnya prosesi yudidium secara resmi dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana. Acara ditutup dengan harapan agar para lulusan terus melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Selamat kepada lulusan STTIF Bogor, selamat berkarya dan jaga nama baik almamater STTIF Bogor.
